Poster ilmiah
seringkali digunakan sebagai media untuk menyampaikan hasil penelitian dalam
pertemuan dan konferensi ilmiah. Terkadang penyajian dalam poster lebih baik
dibandingkan dengan presentasi oral. Mengapa demikian? Karena penyajian dalam
bentuk poster lebih efisien; presentasi oral terkadang membombardir audiens dengan
banyak hal yang tentunya dapat menjadi membosankan. Sedangkan poster, dapat
dilihat kapan saja, ditempel dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat sering
dibaca, dan dapat dilihat oleh orang-orang dengan bidang penelitian yang
berbeda.
Oleh karena itu, poster ilmiah yang dibuat harus dapat menarik
perhatian atau menciptakan suatu interest terhadap hasil penelitian
kita. Poster ilmiah harus menyediakan suatu summary yang ringkas dan
menarik dari hasil penelitian kita, mudah dibaca, desain sederhana, serta
menggunakan gambar-gambar atau diagram yang tepat dan atraktif. Untuk mendesain
sebuah poster, diperlukan juga seni dari pembuat poster tersebut. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam mendesain poster adalah pemilihan warna background
maupun tulisan, ukuran tulisan, lay out poster. Software yang dapat
membantu untuk mendesain sebuah poster misalnya, Microsoft Power Point, Adobe
Illustrator atau InDesign, Canvas, Publish-it, Corel Draw, LaTeX, dan
lain-lain. Bagian ini tidak akan dibahas lebih jauh pada tulisan ini karena
keterampilan dalam mendesain poster dapat diperoleh dengan pengalaman mendesain
poster.
University of Delaware dalam situs webnya menyediakan guideline singkat mengenai bagaimana membuat poster ilmiah
yang atraktif dari segi content dan desain poster. Situs ini juga
menyediakan beberapa link yang dapat membantu dalam membuat poster ilmiah yang
baik.
Hal penting lain
yang disini perlu saya jelaskan dan harus dipahami dalam membuat poster ilmiah
atau poster penelitian adalah komponen-komponen dari poster tersebut.
- Komponen research poster menurut Shelledy D.C. dalam jurnal Respiratory Care terdiri dari banner, abstract, introduction, methods, results, discussion, conclusions.
- Pada banner terdapat judul, nama-nama penulis, dan institusi. Papan display untuk poster penelitian biasanya berukuran 4x6 kaki (1 kaki = 12 inci = 30,48 cm). Banner seharusnya berukuran tinggi 10-12 inci dan lebar 4 kaki, dengan margin 1 inci pada setiap sisinya. Pada sisi kiri atas biasanya terdapat logo institusi. Tulisan pada banner juga harus terlihat dalam jarak 20 kaki.
- Bagian abstrak pada poster penelitian harus dapat memberikan summary secara akurat mengenai hipotesis atau pertanyaan penelitian (research question), metode, data, dan konklusi yang dideskripsikan pada bagian-bagian poster selanjutnya. Hal ini penting karena abstrak merupakan bagian kedua setelah judul yang akan dibaca oleh publik dan akan menentukan apakah poster kita layak untuk dibaca selanjutnya dan sesuai dengan minat mereka. Ukuran font umumnya untuk abstract, introduction, methods, results, conclusions adalah 16-18 pt. Teks poster kita harus terlihat dalam jarak 3 minimal 3 kaki. Untuk jenis font yang dipilih, Shelledy D.C. menyarankan font Times, Times New Roman, Arial, atau Helvetica typeface.
Introduction pada poster harus menjelaskan jawaban dari pertanyaan mengapa
penelitan tersebut dilakukan. Bagian ini mendefinisikan secara jelas topik dan
menjelaskan apa yang diteliti serta alasan dan arti penting dari peneltian
tersebut. Jadi, introduction juga harus memuat pertanyaan penelitian dan
hipotesis yang sedang diuji. Untuk isinya dapat digunakan teks atau atau bullet
points, tergantung dari pilihan personal dan metode mana yang dapat membuat
informasi menjadi lebih jelas dan lebih mudah dipahami.
Bagian metode
pada poster penelitan harus menjelaskan apa yang dilakukan dalam penelitian.
Pada metode harus disertakan detail yang cukup dan jelas agar orang lain dapat
memutuskan apakah desain penelitian yang anda pilih cukup untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis yang anda ajukan. Dengan kata lain,
bagian ini dapat menunjukkan validitas dari studi kita. Statistik dan teknik
analisis data yang digunakan juga harus dijelaskan, begitu pula nilai p yang
dipilih untuk menentukan perbedaan nilai yang signifikan secara statistik.
Bagian metode seharusnya memuat populasi dan subjek studi; teknik sampling;
ada tidaknya randomisasi atau teknik lain dalam menetapkan kelompok studi;
intervensi, prosedur, dan/atau protokol studi; ada tidaknya blinding
baik subjek maupun peneliti, alat-alat yang digunakan, serta outcome
yang dinilai.
Hasil penelitian
memuat apa yang kita temukan pada penelitian kita. Bagian ini harus
mencantumkan analisis data dan gambar atau tabel untuk menunjukkan data kita.
Gambar atau tabel digunakan untuk mengklarifikasi dan menggambarkan hasil studi
kita dan harus jelas, self explanatory, dan sederhana. Gambar harus
menyediakan legenda agar dapat dipahami.
Bagian diskusi
memuat tentang apa yang kita pikirkan mengenai hasil yang kita peroleh. Bagian
ini juga dapat disertai dengan bukti-bukti pendukung atau bukti-bukti yang
berlawanan dengan hasil penelitian kita yang harus dijelaskan. Kelebihan dan
kelemahan studi juga dideskripsikan pada bagian ini.
Simpulan
penelitan harus secara langsung berhubungan dengan pertanyaan penelitian dan
hipotesis yang kita ajukan dan didukung secara konsisten dengan hasil
penelitian yang kita peroleh.
Berikut adalah
contoh lay out sederhana poster penelitian berdasarkan penjelasan Shelledy D.C.
Suatu jurnal yang dipublikasikan oleh Erren
TC dan Bourne PE (PLoS Comput Biol
3(5): e102. doi:10.1371/journal.pcbi.0030102) yang juga dimuat pada
situs web University of Virginia, Deparment of Chemistry mendeskripsikan 10 aturan sederhana untuk melakukan presentasi poster ilmiah
yang baik.
Jadi sudah mengerti tentang poster ilmiah?
Tunggu apa lagi gabung di berbagai event lomba poster ilmiah yang ada saat ini
dan tunjukkan kreatifitas kalian
Sumber: Scientific Atmosphere
Tidak ada komentar:
Posting Komentar